제목 | Seminar Sakat di Brunei |
---|---|
작성자 | 인도네사아문화원 |
작성일 | 16-03-12 10:25 |
Menyertai seminar SAKAT di Brunei Darussalam sebagai pemakalah undangan.
Beberapa orang termasuk Pak Henri sendiri menyentuh khazanah sastra "eksil", khususnya yang dihasilkan orang eksil di Eropa. Saya setuju juga hasil karya sastra itu sepatutnya termasuk dalam khazanah sastra Indonesia. Apa salahnya khazanah sastra itu termasuk dalam sastra Indonesia? Justru sastra itu yang dapat memperluas cakerawala sastra Indonesia.
Saya mengajukan pendapat bahwa novelis-novelis seperti Ayu Utami sesudah runtuhnya rezim Soeharto yang membukanya. Pak Henri bertanya saya patokan apa yang dapat mengkonsepsikan demikian. Jawaban saya adalah karena waktu itu muncul gejala-gejala yang dibicarakan dalam isme tsb. Seorang ibu menggunakan istilah "pemunya" yang berarti "yang punya". Bahasa memang hidup dan berkembang seperti itulah. Besok saya menyajikan makalah. Saya akan membicarakan globalisasinya sastra dunia Melayu.
|